Lidah tak bertulang Makan Bangkai

Aug 19, 2009
Kayaknya, makan bangkai tuh sudah menjadi kebiasaan kita. Tanpa kita sadari, makan bangkai seperti makanan pokok kita. Mungkin sebagai pengganti nasi. Kalo gak makan nasi seharipun masih bisa ditahan, tapi kalau ga makan bangkai seharian, kayaknya nggak deh..
Mungkin gw rada gak sopan menggunakan kata 'makan bangkai'. Tapi inilah kenyataannya. Kita kalau gak ada yang negur, gak bakalan mau tahu. Jangankan tak ditegur, ditegur pun kita sering rewel. Seperti anak bayi saja !!
Lidah tuh emang tidak bertulang. Jadi wajar-wajar saja kalau lidah kita sering tak terkendalikan. Beda sama tangan, mata, dan kaki kita. Makanya, lidah kitalah yang dikunci rapat-rapat ketika berada di alam sana untuk ditimbang amal kita. (nyambung..)
Gw jadi inget sama perkataan Pak Asep (guru MTK gw). Dia bilang, kadang-kadang banyak banget segala sesuatu yang gak bisa dibuat dalam tulisan atau dideskripsikan secara tekstual. Cukup pikiran kitalah yang bisa membacanya. (gak jelas nih nulisnya!)

Sekarang ini kita tak susah mencari kanibal. Sumanto dulu juga susah dicari?! Ini sih hanya sebuah kiasan saja. Hampir tiap hari, kalau saya ng-browse pastinya ada info terbaru. Baik dari para artis, pemimpin, korban kecelakaan, konglomerat, dan sejenisnya pasti saja ada gunjingan, pujian, ucapan selamat, mantra, sampai-sampai tulisan &%*ui#$(@);'%! juga ada. Manusia-manusia sekarang emang kreatif banget.
Tapi hebohnya, gw baru saja liat video klip Marshanda yang katanya lagi 'sakit'. OMG !! gw emang kaget pas pertama kali liat tuh video. Tapi setelah gw pikir-pikir, dia mungkin lagi stress atau lagi pusing apa yang harus diperbuat. Makanya dia agak gak karuan. Tapi gw maklum sama kondisi dia yang kayak gitu. (sok baik)
Gw hanya kasian ngeliat ada orang yang ngegunjing Marshanda. Sebenarnya gw dah biasa ngeliat segala sesuatu yang berbau 'skandal' (ini sih yang luar negeri) tapi kali ini, di negara sendiri, gw gak rela. Sabar aja yah buat Marshanda ^^ FIGHTING!!

Hidup ini memang indah. Pasti ada saja yang berbeda. Banyaknya sikap, perilaku dan watak manusia juga merupakan suatu keindahan.
Gw akui gw emang masih sering ngegunjing orang. Habisnya gw bingung apa lagi yang harus dibicarakan. Sebenarnya sih ada banyak: pelajaran, lingkungan, prospek ke depan, teknologi, perkembangan zaman, dan sebagainya. Tapi apakah itu topik yang 'hot' di kalangan pelajar ?? apalagi yang masih SMA.
Gosip sama kayak ghibah dan berarti memakan bangkai sodara sendiri. Ihh.. amit-amit dah jabang bayi gw makan bangke adik gw.. wek !!
Apalah daya manusia?? manusia punya akal dan nafsu. Tapi nafsu kita mendapat support dari iblis, makanya nafsu kita lebih bersemangat untuk mengalahkan akal kita. Iblis kan dari api tuh, pantes aja semangatnya seperti kobaran api yang menyala. Tetapi akal?? akal kita sih harusnya dibarengi sama hati kita yang suci. Bukankah jika kita menyelesaikan harud dengan kepala dingin?? itulah gunanya. Hati dan akal kita harus sejuk dan tentram untuk bisa mengalahkan nafsu kita. Tidak cukup disitu saja. Akal dan pikiran kita seharusnya memiliki pondasi yang kuat yang bisa membela kita. Pondasi yang dimaksud yaitu pondasi yang mempunyai kebenaran. Sesuatu yang mantap dan tidak mengalami perubahan. Seperti halnya keyakinan kita. Dengan keyakinan yang kuat, kita pasti bisa mengalahkan nafsu kita. (lebaii mode:on)

BULLSHIT banget deh kalo ada yang bilang, aku belum siap untuk 'sesuatu yang lebih baik'. Bukankah sudah gw jelaskan di atas, bahwa LIDAH TIDAK BERTULANG !!
Yang mengatakan aku belum siap untuk 'sesuatu yang lebih baik' adalah lidah kita. Tetapi apa isi hati kita ?? (empeduuuuu). Pada saat kita mengatakan kalimat seperti itu, sebenarnya hati kita menolak. Ada gejolak dalam diri kita yang tak kita sadari. Dan karena sikap kita yang suka aniaya diri sendiri, kita tidak mau tahu apa sebenarnya gejolak itu..(gejolak ombaaak).
Selama ini yang gw liat, rata-rata manusia (yang gw liat) lebih mementingkan sesuatu yang akan di lihat orang lain (termasuk gw). Sampai saat ini gw bingung apa sih yang orang-orang maksud dengan 'bersosialisasi'.

1 komentar:

pionlines said...

testos

Post a Comment